Senin, 13 Agustus 2012

18 Jam Menjadi Mentor


Mungkin kata "Mentor" bagi beberapa orang merupakan kata yang masih asing untuk didengar.   "Mentor" merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti seseorang yang dipercaya menjadi pembimbing atau pengasuh diri kita di dalam lingkungan pendidikan. Umumnya, kata "Mentor" di dalam dunia pendidikan digunakan untuk menyebut guru atau dosen pembimbing kita dalam pengerjaan tugas, seminar, skripsi, dan thesis.

Namun saat ini kata Mentor telah dipergunakan secara luas dan tidak selalu identik dengan dunia pendidikan. Kata "Mentor" saat ini telah banyak digunakan di dalam dunia bisnis, dan dunia-dunia lainnya seperti musik, fashion, dan masih banyak lainnya. Meskipun demikian esensi kata "Mentor" adalah tetap yakni seseorang atau beberapa orang yang kita percaya untuk menjadi pembimbing atau pengasuh kita selama hidup di dunia ini. 


Mengapa kita membutuhkan Mentor?


Mentor Ibarat Mercu Suar
(Sumber Ilustrasi: Photography-Match.com)
Hakikat dari kehidupan adalah suatu perjalanan panjang seorang anak manusia dari semenjak dia dilahirkan  hingga menjadi manusia dewasa yang mandiri dan berkarya di dunia ini untuk mewujdukan apa yang diinginkannya. Dalam mempersiapkan dirinya menjalani perjalanan kehidupan yang panjang, seorang anak manusia dibimbing dan diasuh oleh Mentor mereka yang pertama yakni orangtua.  

Bimbingan dan asuhan orang tua sebagai Mentor merupakan pondasi penting dalam membentuk kepribadian dan mengasah karakter anak agar kelak siap menjalani kehidupan secara mandiri. Ketika anak beranjak remaja, lingkungan pertemanan memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian dan karakter tahap lanjutan. Hal yang sama terjadi ketika dia telah mandiri dan  bekerja; lingkungan kerja seperti atasan, rekan kerja sekantor, maupun teman bermain yang tidak sekantor pun dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan karakter yang akan menentukan kisah sukses perjalanan karirnya di masa depan.

Proses lingkungan mempengaruhi dan mengarahkan kepribadian dan karakter berlangsung perlahan, secara terus menerus, dan tidak terlihat oleh mata sendiri. Jika kita misalnya dapat memikirkan dan mengingat apa yang terjadi di masa lampau, kita akan menyadari bahwa "kondisi dan keberadaan kita saat ini diakibatkan oleh kepribadian dan karakter kita di masa lampau". Kita cenderung buta (baca: sulit memahami) dalam menilai baik atau buruknya kepribadian dan karakter dikarenakan sifat ego kita yang tinggi. Baik atau buruk kepribadian dan karakter di masa lampau menentukan sukses tidaknya kita di masa depan. Wow! Sungguh Dahsyat!     

Bagaimana mengetahui kepribadian dan karakter kita mendukung terwujudnya impian dan keinginan di masa depan? Cara yang dianjurkan untuk mendapatkan jawaban yang obyektif adalah dengan bertanya kepada seseorang yang kita percaya atau orang lain mungkin yang kita kenal dekat dan dipercaya dapat memberikan penilaian yang obyektif. Metode ini baik karena dapat meminimalisasi bias yang muncul bila kita menilai diri sendiri.    

Penilaian tersebut akan memberikan hasil yang lebih akurat bila kita bertanya kepada seorang Mentor.  Mentor yang kita pilih bisa saja seseorang yang lebih tua atau lebih muda dibandingkan diri kita. Namun seorang dapat kita jadikan Mentor bila individu tersebut memiliki syarat-syarat antara lain  berpengetahuan luas, memiliki pengalaman dan prestasi kerja yang baik, dan mampu memahami potensi diri kita serta memiliki pandangan ke depan yang lebih baik dibandingkan diri kita. Mentor akan mencerahkan pikiran, mengarahkan kepribadian dan karakter, dan menunjukkan arah tercepat kepada kita dalam mewujudkan impian. Keberadaan Mentor ibarat sinar Mercu Suar yang memandu kapal-kapal yang hendak berlabuh ke daratan. Mentor juga mampu melihat dan memaksimalkan potensi diri kita yang mungkin kita sendiri tidak dapat melihat atau memanfaatkannya secara penuh.


Mentor Instan


Tak lama setelah saya menyelesaikan pelatihan Coaching and Counseling based on Behavior, perusahaan dimana saya bekerja meminta saya mengisi program pelatihan bagi level supervisor dengan program evaluasi khusus yakni mentorship di Surabaya. Saya merasa senang memperoleh penugasan ini, bergairah, namun juga sedikit cemas. Namun di dalam benak, saya terus bertanya-tanya apakah saya mampu menjadi seorang Mentor bagi 19 orang level supervisor tersebut sedangkan saya bukan lulus psikologi.    

Hingga tibalah saat saya harus berhadapan dengan 19 orang tersebut secara satu per satu. Perasaan galau, gugup, dan kurang PD pun menyerang. Namun saya segera menenangkan diri dan mengingat kembali kata-kata yang disampaikan oleh Mentor kepada saya di dalam suatu pelatihan yang saya ikuti. Beliau mengatakan dengan begitu yakin kepada saya bahwa saya memiliki potensi menjadi seorang Mentor yang handal. "What he was saying to me just like he did something magic to my mind".  Saya merasa diri saya tersihir dan melakukan mentoring tersebut dengan santai dan percaya diri.

Tak disangka aktivitas mentoring yang dijadwalkan berlangsung 12 jam malah saya selesaikan dalam 16 jam. Aktivitas mentoring dari satu peserta dan dilanjutkan peserta yang lain hingga berakhir berjalan begitu "nge-flow", lancar, terbuka, inspiratif, dan memberikan solusi perbaikan kepribadian dan karakter untuk meningkatkan semangat kerja dan produktivitas. Sampai-sampai pada 2 peserta terakhir tenggorokan saya telah kering dan suara saya sudah hampir habis. Namun hingga saat ini saya masih terdengar komentar-komentar positif dari mereka dan pancaran wajah-wajah optimis dalam memandang   masa depan yang lebih cerah.

Sebenarnya tidak ada trik-trik tertentu yang saya lakukan dalam memberikan mentoring kepada mereka. Saya hanya bertanya adakah hambatan-hambatan yang mengganggu pikiran maupun produktivitas kerja mereka saat ini dan berupaya membantu memecahkan permasalahan mereka dengan sungguh-sungguh. Saya memperlakukan mereka layaknya sebagai anggota keluarga dan menghargai diri mereka apa adanya. Saya ingat tentang apa yang diajarkan oleh Mentor saya bahwa manusia itu unik, memiliki kepribadian, karakter dan temperamen yang berbeda-beda. Cobalah untuk menurunkan bahasamu, mengerti-pahami-dan hargailah mereka apa adanya serta yakinkan mereka keberadaannya di dalam organisasi sangat penting niscaya mereka akan terbuka dan percaya kepada Anda.

Saya jadi ingat apa yang dikatakan oleh Lee Cockerell, Ex. VP Operation Walt Disney World Resort, dalam bukunya yang berjudul Creating Magic: "It's not the magic that makes it work; It's the way we work that makes it magic".

Saya sangat berharap mereka yang telah duduk bersama dengan saya dalam aktivitas mentoring memperoleh manfaat maksimal dan mampu menyelaraskan kepribadian dan karakter mereka untuk menjawab tantangan dan mewujudkan impiannya di masa depan. Amin...
     

Sabtu, 14 Juli 2012

Manusia Bertopeng



       Ref:
       "Tapi buka dulu topengmu,
         buka dulu topengmu
         Biar kulihat warnamu,
         kan kulihat warnamu..."
                       

Cuplikan lirik diatas diambil dari lagu "Topeng" karya Peter Pan dan merupakan lagu pembuka pada suatu acara obrolan di sebuah radio swasta di Jakarta beberapa bulan yang lalu. Topik tersebut saya dapatkan dari seorang teman baru yang belum lama ini saya kenal. Apa yang beliau ajarkan sungguh merupakan suatu inspirasi, membuka cakrawala, dan jika diaplikasikan secara benar memberikan banyak manfaat di dalam kehidupan sehari-hari.

Beragam Manusia dengan Topengnya
 (Sumber Google)


Saya mendefinisikan manusia bertopeng sebagai manusia yang menampilkan perilaku berbeda-beda pada setiap situasi dimana dia berada. Perilaku berbeda-berbeda ini dapat muncul karena manusia dikaruniai kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan diri dalam lingkungan sosial tertentu. Perilaku ini tidak statis, dia berkembang, berubah secara bertahap, sesuai dengan pandangan dan pengalaman hidup yang dialaminya sehari-hari.     

Semua manusia bertopeng; Suami, istri, anak, teman, sahabat, rekan kerja, atasan, tetangga, saudara, dan bahkan orang tua memiliki dan menggunakan topeng. Topeng tersebut jika kita cermati dan rasakan diaplikasikan secara otomatis saat mereka berhadapan dengan orang lain, saat mengalami tekanan, atau di saat santai. Topeng ini pun menampilkan perilaku yang berbeda bila mereka berada dalam situasi yang berbeda seperti kerja, hubungan pertemanan atau keluarga atau hubungan dengan tetangga.



Di tempat kerja bagian account management misalnya, kita bisa melihat topeng yang digunakan oleh rekan kerja kita. Perhatikan perilaku rekan kerja kita saat berbicara dengan klien atau teman kerja lain pada situasi meeting dengan perilakunya saat dalam tekanan deadline tugas. Pada saat bersama klien, perilaku yang ditampilkan adalah ramah, bersahabat, berkomunikasi dengan sopan. Saat berada dalam tekanan perilaku yang muncul adalah marah-marah, keras kepala, sensitif, dan nada bicara meninggi terhadap bawahannya. Namun saat santai di kantor, perilaku yang muncul berbeda dengan kedua perilaku  sebelumnya, dia cenderung tidak banyak bicara, menyukai analisa, fokus kepada hal-hal yang detil, dan bergaul dengan rekan kerja seperlunya. 

Munculnya tiga perilaku tersebut pada kondisi yang berbeda merupakan sesuatu yang normal. Tidak ada yang salah dengan perilaku rekan kerja kita tersebut. Dia tampil apa adanya. Namun jika ternyata Anda menggunakan kacamata Anda (baca: persepsi) dan memberikan "label" terhadap rekan kerja Anda tersebut sebagai seorang yang kasar, suka marah-marah, dan penyendiri maka saya bisa prediksikan bahwa hubungan komunikasi Anda dengan teman kerja tersebut bersifat formal, terbatas, dan tidak terbuka.  


Meningkatkan Kualitas Komunikasi dan Produktivitas Kerja

Kita harus menyadari bahwa semua manusia diciptakan unik dan memiliki perilaku yang berbeda-beda. Hal ini dapat dengan mudah Anda lihat pada perilaku anak-anak Anda atau orang-orang yang dekat dengan Anda, meskipun mereka dilahirkan dari ibu dan ayah yang sama perilaku mereka berbeda-beda. Begitulah Yang Maha Kuasa menciptakan manusia, mereka diciptakan unik dan berbeda-beda sehingga memberikan warna dalam kehidupan kita di dunia ini. Prinsip ini harus Anda yakini dengan kuat dan teguh.

Kerena mereka unik, persepsi kita terhadap perilaku mereka pun harusnya berbeda dan tidak bisa menggunakan standar nilai yang ada di diri sendiri. Dengan menyadari bahwa mereka merupakan pribadi yang unik, kita akan terbiasa untuk menerima dan memahami alasan mengapa perilaku tersebut muncul dan membentuk kepribadian mereka. Kita akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan tidak terburu-buru memberikan "label baik atau buruk" terhadap diri mereka.

Lebih lanjut, dengan memahami perilaku mereka tersebut, hambatan komunikasi yang mungkin muncul karena "label" yang kita berikan untuk mereka dapat diminimalisasi atau dihilangkan. Di dalam praktek dunia kerja, minimnya hambatan komunikasi berarti meningkatnya koordinasi kerja antar karyawan atau unit kerja. Hal ini memiliki dampak yang sangat positif, karena semakin mudahnya koordinasi terjadi antar karyawan, berarti program kerja, aktivitas, atau tugas dapat diselesaikan secara cepat dan sesuai target waktu. Produktivitas kerja perusahaan pun dapat ditingkatkan.  


Metode atau Cara Mengenal Kepribadian Orang Lain

Saat ini banyak tersedia metode atau cara untuk menemukenali kepribadian orang lain. Di sini saya akan memberikan ilmu yang paling tua dan mudah diaplikasikan untuk menggambarkan gaya seseorang dan memprediksikan kepribadian. Ilmu tersebut adalah DISC atau kepanjangan dari Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance yang dikembangkan oleh Marston pada tahun 1926.

Sistem Assessment DISC adalah mengelompokkan perilaku dominan manusia ke dalam empat bagian utama yang disebut sebagai gaya kepribadian. Orang-orang yang memiliki gaya serupa memiliki kecenderungan atau diprediksikan menampilkan perilaku yang sama. Dominance (Dominan), Influence (Intim), Steadiness (Stabil), dan Compliance (Cermat) merupakan empat kutub kepribadian manusia yang bervariasi sesuai tingkat intensitasnya. Deskripsi dari masing-masing kepribadian manusia tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Jika Anda bertemu dengan orang yang memiliki berbicara secara tegas, bertindak dengan cepat, ego tinggi, berani mengambil risiko, dan cepat dalam mengambil keputusan serta terkadang bertindak semaunya sendiri, maka Anda telah bertemu dengan orang dengan kepribadian Dominan (D). Meskipun mereka dikaruniai bakat pemimpin semenjak lahir, namun tidak semua menyukai orang tipe D karena perilaku mereka yang terkadang kasar, sering sarkasme, menolak rutinitas, kurang detil, suka argumentatif, dan sering memaksa. Ketakutan terbesar mereka adalah dimanfaatkan oleh orang lain. Untuk menjalin komunikasi efektif dengan orang tipe D seperti ini, lakukan pembicaraan singkat dan jangan bertele-tele, fokus pada usaha, kedepankan logika dalam pengambilan keputusan. 

Anda mungkin masih ingat dengan teman di kampus dahulu yang memiliki perilaku cerewet, ceria, antusias, terkadang emosional, optimis, dan memiliki kemampuan persuasif. Ia adalah individu yang memiliki kepribadian Intim (I). Saking sukanya bicara dan membanggakan diri, teman dengan kepribadian I cenderung kurang menyukai hal-hal yang detil, suka mencari popularitas, egosentris, pelupa karena fokus kepada diri sendiri dibandingkan orang lain, dan tidak disiplin. Ketakutan terbesar mereka adalah adanya penolakan sosial. Untuk menjalin komunikasi efektif dengan teman tipe I, lakukan pembicaraan ditempat yang nyaman, berikan mereka kesempatan untuk mengutarakan ide/masukan/pendapat, berbagi pengalaman, utarakan kekaguman atas dirinya, jangan mendominasi pembicaraan, dan jangan memberikan instruksi dalam bentuk lisan namun tertulis.

DISC (Sumber Google)
Sedangkan orang dengan perilaku Stabil (S) memiliki ciri-ciri umum antara lain pendengar yang baik, bersahabat, sabar, simpatik, dapat diandalkan, menyukai pekerjaan yang rutin. Kelemahan dari perilaku ini adalah lamban, keras kepala, tidak antusias, tidak sensitif, menghindari konflik, dan sulit mengambil keputusan. Ketakutan terbesar mereka adalah kehilangan rasa aman. Untuk menjalin komunikasi efektif dengan orang tipe S, lakukan pembicaraan ditempat yang terasa nyaman baginya, tunjukkan perhatian yang tulus kepada mereka, bangun kepercayaan diri untuk mengemukakan pendapat, dan berikan waktu kepada mereka untuk beradaptasi. Jangan memaksa dan bersikap agresif kepada mereka karena hal ini akan mengakibatkan penarikan diri mereka terhadap Anda dan berdampak menurunkan intensitas komunikasi dan koordinasi kerja.

Terakhir, orang dengan perilaku Cermat (C) memiliki ciri-ciri umum antara lain rapi, akurat, berhati-hati, menyukai fakta dan data, selalu berencana sebelum bertindak, analitis, dan memiliki standar tinggi. Kelemahan dari perilaku orang ini adalah tidak menyukai konflik, pendiam, terkesan teoritis, kurang percaya diri, kurang bergaul, dan hidupnya tidak praktis. Ketakutan terbesar mereka adalah kritik yang terlalu tajam. Untuk menjalin komunikasi efektif dengan orang tipe C, lakukan persiapan data dan fakta yang mendukung, selalu memberikan alternatif solusi, mengambil kesimpulan berdasarkan data dan fakta, dan kurangi memberikan kejutan-kejutan permasalahan atau konflik. 


Dengan mengetahui karakter dari masing-masing orang yang dekat dengan kita maka semakin mudah kita menjalin komunikasi yang efektif dengan mereka. Kita menjadi semakin mudah memahami kondisi-kondisi sosial yang saat ini dengan mereka, semakin bijak mensikapinya, dan mengetahui bagaimana agar tetap dapat menjalin koordinasi kerja yang efektif di dalam perusahaan. 

Akhir kata, kemampuan kita memahami orang lain ini tidak hanya berhenti sampai sini, diperlukan latihan dan praktek secara kontinu agar kemampuan kita semakin terasah saat berkomunikasi dengan mereka. Jadi, jangan pernah berhenti belajar ya ....


Minggu, 08 Juli 2012

Menjadi Manusia Magnet


"Menjadi Manusia Magnet" jika tak salah diri ini mengingat merupakan topik diskusi yang ke-3 bersama para sahabat di Radio DFM 103,4 pada program Jakarta Sore. Ide menjadikan topik ini menjadi bahan  obrolan di radio muncul seketika saat sahabat menanyakannya melalui pesan singkat di handphone. Benar-benar spontan banget prosesnya ...

Apa itu Manusia Magnet? Mengapa Menjadi Manusia Magnet dan Apa Manfaatnya?

Manusia magnet adalah individu yang mampu menggunakan 2 (dua) anugrah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa yakni (1) Pikiran (sadar dan bawah sadar) dan (2) Kebebasan bertindak, untuk menjadikan hidup nya dan lingkungan sekitarnya menjadi bahagia dan sejahtera atau juga mungkin sebaliknya.


Pikiran sadar memproses informasi yang diterima oleh seluruh panca indera, membandingkan dan menganalisa berdasarkan  pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki (baca: memori) dan bertindak. Pikiran bawah sadar lebih banyak memiliki fungsi sebagai memori jangka panjang. Di dalam pikiran bawah sadar banyak sekali informasi yang disimpan antara lain: keturunan, keteladanan orang tua, pengalaman hidup, nilai-nilai kehidupan, cara pandang / persepsi, dan kepribadian serta keinginan/harapan.


Kebebasan bertindak adalah suatu kuasa yang diberikan Tuhan Yang Masa Esa kepada semua manusia untuk meraih apa-apa yang telah disediakan di bumi ini. Kebebasan bertindak ini mencakup kebebasan berpikir, berperilaku, dan berusaha.    

Kutub & Medan Magnet (Sumber Google)
Bila definisi tersebut diatas kita analogikan dengan sebuah magnet maka pikiran (baca: keinginan dan harapan) adalah kutub utara, sedangkan realita dari keinginan / harapan tersebut sebagai kutub selatan. Pikiran dan tindakan kita akan mengarahkan perjalanan hidup kita kepada realita yang kita pikirkan tersebut. Maka ketika kita berpikir positif, pikiran bawah sadar akan menyimpan keinginan tersebut di dalam memori dan memerintahkan tubuh untuk bekerja mewujudkannya. Dalam kondisi ini kita telah menekan tombol menjadi seorang manusia autopilot.

Kembali ke suasana ngobrol-ngrobrol di Jakarta Sore, saya teringat kembali akan pertanyaan yang ajukan oleh Mbak Marcy mengenai kekuatan pikiran, "Teman saya pernah mengatakan jika kamu menginginkan uang, cukup membayangkannya saja bahwa kamu memiliki uang tersebut dan uang tersebut akan datang sendiri"? Mendengar cerita tersebut membuat saya berpikir apa iya cara itu bisa berhasil. Jika berhasil, berarti hidup menjadi sangat mudah, kita tinggal memikirkan apa yang diinginkan dan hasil akan datang sendiri.

Saya lalu bereaksi dengan mengatakan bahwa cara mendapatkan apa yang kita inginkan tidak semudah itu. Ketepatan dan kecepatan terwujudnya apa yang kita inginkan tergantung dari kekuatan medan magnet yang kita ciptakan. Selama perjalanan hidup saya dan belajar dari pengalaman hidup orang lain setidaknya ada 3 faktor yang mempengaruhi kuat atau tidaknya medan magnet antara lain (1) persiapan diri (pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku), (2) jejaring pertemanan, (3) ridho dari Tuhan Yang Masa Kuasa. Dua dari tiga faktor tersebut diatas harus ada sebagai syarat mutlak agar keinginan kita ingin terwujudkan yakni faktor persiapan diri dan ridho Tuhan. Sedangkan faktor jejaring pertemanan merupakan faktor pendukung yang dapat meningkatkan potensi atau kemungkinan terwujudnya keinginan tersebut.

Toko Kelontong (Sumber Google)
Contoh konkritnya adalah jika kita ingin membangun suatu perusahaan yang bergerak di toko kelontong misalnya, kita membutuhkan persiapan yang cukup. Yang pertama kali dibangun adalah gambaran sukses tentang bisnis tersebut di masa depan di dalam pikiran kita dan mendoakannya setiap waktu agar diberikan ridho oleh Tuhan. Kemudian mulai dengan membekali diri dengan pemahaman tentang konsumen, pelayanan kepada pelanggan, produk, harga, dan persaingan, serta masih banyak lainnya. Tidak hanya itu kita juga membutuhkan ketrampilan usaha misalkan komunikasi, negosiasi dengan pemasok, dan pengelolaan stock barang. Kejujuran, kedisiplinan, keuletan, kerahaman, dan kebersihan merupakan perilaku yang harus dimiliki jika ingin bisnis tetap langgeng. Sukses di dalam bisnis kelontong diperoleh melalui meningkatnya volume barang yang dijual, disinilah jejaring pertemanan memainkan peran. Dengan mengutarakan visi bisnis ini kepada jejaring yang Anda miliki, mereka akan datang membantu Anda dengan berbagai macam cara di kemudian hari.      

Banyak contoh aplikasi konsep hidup menjadi manusia magnet ini membawa kesejahteraan bagi mereka yang mempercayainya. Masalahnya apakah kita memiliki gambaran mengenai apa yang benar-benar kita inginkan di masa depan dan berupaya untuk merealisasikan hal tersebut. Atau jangan-jangan kita tidak memiliki gambaran apa yang kita inginkan di masa depan sama sekali dan membiarkan hidup kita mengalir apa adanya.

Saya termasuk orang yang percaya dan menggunakan konsep menjadi manusia magnet ini untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan. Bila satu keinginan yang telah terwujud, saya merangkai keinginan baru dengan membuat gambaran-gambaran masa depan yang saya inginkan. Karena begitulah kehidupan, dia bergerak dan berkembang dengan cepat. Bila kita membiarkan hidup mengalir apa adanya, kita telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa untuk meraih rezeki yang telah disiapkan oleh-Nya untuk hidup kita yang lebih baik.  

Akhir kata, jadilah "manusia magnet" dan wujudkan keinginan-keinginan bagi masa depan yang lebih baik bagi diri Anda, Teman, Keluarga, dan Bangsa Indonesia...

Selamat berjuang teman-temanku,
Saya ada disini akan menjadi medan magnet demi kesuksesan Anda,
Amin.

Rabu, 27 Juni 2012

Refensi Buku: "The Zappos Experiences, 5 Principles to Inspire, Engage, and Wow" (2012)


(Sumber Google)

Zappos, merupakan perusahaan online yang saat ini cukup fenomenal di dunia. Di tahun 2001, nilai penjualan mencapai US$ 8,6 juta. Nilai penjualan ini meningkat lebih dari 8x lipat di tahun 2003 menjadi US$ 70 juta. Tahun 2008 berhasil membukukan penjualan US$ 1 milyar dimana angka penjualan tersebut direncanakan tercapai di tahun 2010.

Pada tahun 2009, Zappos dinobatkan sebagai perusahaan urutan ke-23 dalam Fortune's Top 100 Companies sebagai perusahaan idaman untuk bekerja . Di tahun 2010, Zappos urutan naik ke rangking 10 dan  menobatkan diri sebagai "The Happiest Place to Work" dan mengambil alih sebutan tersebut dari Walt Disney. Hal ini sejalan dengan visi dari pemimpinnya, Tony Hsieh, yakni "Delivering Happiness".   

Perusahaan ini tidak hanya disibukkan untuk melayani pelanggan yang ingin mencari sepatu namun juga sibuk mengelola 1.200 paket tur per bulan bagi perseorangan maupun perusahaan  yang ingin melihat bagaimana Zappos melakukan "magic". 

Didirikan pada tahun 1999 oleh Nick Swinmurn dengan berlokasi di kota Las Vegas Negara Bagian Nevada Amerika Serikat, perusahaan ini telah menetapkan suatu standar baru dalam pelayanan pelanggan di bisnis online. Zappos menawarkan pengalaman berbelanja yang mudah, cepat, nyaman, dan tentu saja "wow", sungguh berbeda. Tidak hanya soal berbelanja, apa yang dilakukan Zappos terhadap aktivitas pelayanan pelanggan dan after sales service juga menjadi pembicaraan dan acuan bagi banyak perusahaan marketing dan customer service di seluruh dunia. 

Menurut Joseph Michelli, penulis buku Zappos ini, terdapat 5 resep yang disebutnya sebagai Zappos Experiences, antara lain:


SERVE A PERFECT FIT 

    "Coming together is a beginning, Keeping together is progress, Working together is success"
                                                                                                                                         - Henry Ford


Keberhasilan Zappos dalam mengkilapkan kinerja penjualan tidak terlepas dari modal dasar yang dipupuk dan rawat secara terus menerus yakni budaya perusahaan. Pimpinan Zappos memahami bahwa kekuatan perusahaan untuk mencapai tujuannya tidak lagi bertumpu pada sesuatu yang sifatnya nyata seperti mesin, sistem, teknologi, namun pada sesuatu yang tidak nyata yakni budaya. 


Untuk urusan merawat budaya ini, Zappos memulainya dengan sangat selektif memilih karyawan baru. Kriteria Zappos saat merekrut karyawan tidak menitikberatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki  namun pada kriteria perilaku yang dimilikinya. Apabila perilaku calon karyawan baru sesuai dengan budaya Zappos dan apa yang diharapkan oleh pelanggan, maka pegawai tersebut diterima bekerja. Zappos sangat memperhatikan pembentukan budaya perusahaan dan cenderung loyal dalam pengembangan sumber daya manusia karena para pimpinan perusahaan sangat sadar akan dampak perilaku ini terhadap bisnis di masa depan.

Tidak berhenti pada hal itu saja, Zappos juga secara rutin melakukan diskusi dengan para karyawan dan pelanggan terkait dengan budaya yang ada di perusahaannya dan meminta masukan untuk perbaikan ke depan. Zappos juga meluncurkan 10 Core Values yang ditulis dalam bentuk kata kerja antara lain: (1) Deliver wow through service, (2) Embrace and drive change, (3) Create fun and a little weirdness, (4) Be adventurous, creative, and open-minded, (5) Pursue growth and learning, (6) Build open and honest relationship with communication, (7) Build a positive team and family spirit, (8) Do more with less, (9) Be passionate and determined, (10) Be humble.  

Khusus untuk diskusi rutin dengan karyawan, setiap tahun Zappos meluncurkan "Zappos Culture Book" yang isinya merupakan ungkapan rasa senang, bahagia, sedih, dan kecewa seluruh karyawan tanpa ada sensor dari pihak manapun. 

Aktivitas-aktivitas semua di atas itulah yang disebut sebagai "PERFECT FIT"


    
MAKE IT EFFORTLESSLY SWIFT


  "The more effort customers must put forth in a service interaction,
  the less likely they are to be loyal". - Jeffry Henning
                               
Dalam bisnis belanja online, kecepatan akses website merupakan salah satu hal yang sangat menjadi perhatian bagi konsumen. Sadar bahwa hal ini merupakan comparative advantage perusahaan dan pelanggan dapat dengan mudah beralih ke online strore lain secara cepat, Zappos mengeluarkan investasi yang cukup besar agar online store-nya sejajar atau lebih unggul dibandingkan perusahaan lain dalam hal kecepatan akses. Zappos berhasil, dalam hal kecepatan penayangan halaman (loading pages) Dell.com memerlukan waktu 3,3 detik, BlueNile.com mencatatkan waktu 2,8 detik, Overstock.com mencatatkan waktu 2,6 detik, dan Zappos hanya membutuhkan waktu 1,9 detik.


Tidak hanya urusan kecepatan akses, urusan lain seperti pelayanan call center pun digarap secara serius untuk memberikan pelayanan yang melebihi harapan konsumen. Zappos tidak memfokuskan kepada kecepatan melayani melainkan pada kecepatan respon dan kenyamanan serta kehangatan pelayanan selama bertelepon.   




Kedekatan Zappos dengan pelanggan, memudahkannya untuk mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka dari waktu ke waktu. Inilah sepertinya menjadi kunci mengapa Zappos rela menanamkan investasi yang sangat besar pada kecepatan akses, aplikasi pencarian barang, pengaturan inventory, keragaman pilihan jasa pengiriman, kemudahan mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan permintaan, kenyamanan berbicara dengan customer service agent.



STEP INTO THE PERSONAL 

  "The companies that survive longest are the ones that work out what they uniquely
    can give to the world - not just growth or money but their excellece, their respect for others,
    or their ability to make people happy. Some call those things a soul". - Charles Handy


Para pemimpin Zappos menyadari bahwa kecepatan dan kemudahan layanan kepada konsumen merupakan aktivitas untuk membuat "wow" namun secara masal. Namun pencapaian ini dapat suatu ketika dilampui oleh kompetitor. Fokus pada pengembangan merek (brand) membuat perusahaan tergantung kepada aktivitas pelayanan operasional yang prima dan belum membuat konsumen loyal kepada perusahaan.


Untuk menjadi perusahaan yang legendaris, dicintai oleh konsumennya, Zappos mengambil langkah lebih lanjut yakni memberikan pelayanan secara pribadi dan selalu berupaya meningkatkan kualitas pengalaman saat konsumen berinteraksi dengan perusahaan. Dengan prinsip ini, Zappos mengharapkan konsumen lebih mengingat Zappos dibandingkan perusahan lain dan menceritakan pengalamannya kepada saudara, keluarga, dan teman.


Pelayanan secara individu ini tidak hanya dilakukan Zappos kepada konsumennya namun juga dengan seluruh karyawannya. Para pemimpin Zappos sangat terbuka terhadap masukan-masukan dari karyawan, berkomunikasi dengan bahasa yang positif, dan membantu karyawan untuk dapat memberikan pelayanan secara personal kepada konsumen, dan vendor.



Net Promoter Score (Sumber Google)
Layanan personal yang diberikan kepada konsumen secara konsisten membuahkan hasil yang manis. Loyalitas konsumen Zappos yang diukur melalui "Net Promoter Score (NPS)", memberikan hasil yang konsisten antara 80 - 90. Sebagai informasi Net Promoter Score bukan saja merupakan ukuran loyalitas melainkan juga ukuran seberapa tinggi konsumen mau jadi promoter. Mereka sukarela merekomendasikan produk atau jasa yang digunakan kepada orang lain. NPS dapat memiliki angka positif atau negatif. Apabila memiliki angka positif maka berarti konsumen bersedia mempromosikan fitur dan manfaat fitur produk atau jasa. Bila angka negatif maka konsumen pun mempromosikan produk dan jasa namun fokus pada kekecewaan dan keputusasaan.         




S T R E T C H


  "If you want to be happy, set a goal that commands your thoughts, 
   liberates your energy, and inspires your hopes". - Andrew Carnegie

Perkembangan bisnis yang berkelanjutan tidak terlepas dari perkembangan penguasaan pengetahuan dan ketrampilan karyawan. Pada resep ke-4, Joseph Michelli menuliskan di bab 8 adanya "Zappos University" yang memiliki tujuan untuk mengembangkan karyawan-karyawan menjadi seorang ahli di bidangnya (subject-matter expert), menjadi individu yang lebih baik, dan menjadi pemimpin masa depan organisasi. 



Karyawan Zappos (Sumber Google)
Dalam bab ini, Zappos menceritakan kaitannya antara perkembangan bisnis di masa depan dengan kesiapan perusahaan untuk membentuk calon-calon pemimpin masa depan dan para karyawan berbakat (talent). Zappos juga menjelaskan pentingnya perusahaan untuk dapat menyelaraskan kebutuhan profesional dan individual karyawan dan manfaatnya dalam membentuk loyalitas dan ikatan batin.

Berbekal dengan besar dan terkenalnya merek perusahaan, Zappos mengembangkan produk dan jasa baru diluar lini produk yang dimiliki saat ini antara lain penjualan merchandise dan pelatihan leadership. Zappos juga secara kontinu melakukan inovasi proses, teknologi, dan media komunikasi termasuk di dalamnya pengembangan kepemimpinan di dalam social media.


PLAY TO WIN


 "The master in the art of living makes little distiction between his work and his play, 
  his labor, and his leisure, his mind, and his body, his information, and his recreation....
  He simply pursues his vision of excellence at whether he is working or playing.
  To him he's always doing both". - James Michener


Bab terakhir dari buku karya Joseph Michelli ini lebih banyak bercerita tentang pendekatan yang dilakukan oleh para pimpinan Zappos dalam mengelola pekerjaan operasional atau sehari-hari. Berbeda dengan perusahaan pada umumnya yang mengedepankan kedisiplinan, keseriusan, dan pembagian waktu antara kerja dan bermain, Zappos justru mengkombinasikan antara kerja, bermain, dan bersenang-senang.

Dengan pendekatan ini, Zappos mampu membangun suasana kerja yang lebih rileks, terbuka, transparan dan menikmati manfaat antara lain terjalinnya loyalitas, mendorong percepatan inovasi, dan ujung-ujungnya keuntungan perusahaan.

Akhir kata, buku ini memberikan dan menceritakan pentingnya kepemimpinan dalam membentuk karakter perusahaan. Apa yang dilakukan oleh para pemimpin Zappos dapat juga ditiru oleh para pemimpin perusahaan di Indonesia namun dengan syarat yakni memiliki niat yang tulus dan jujur untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, memberikan keteladanan, mendengar dan memberikan masukan, dan bersama-sama bahu membahu secara aktif mencapai tujuan perusahaan. 

Sebuah buku yang layak untuk dibaca dan dikoleksi...

Selasa, 26 Juni 2012

Membuka Rahasia Dunia Melalui Membaca (2)


Melanjutkan pembahasan kita mengenai membuka rahasia dunia melalui membaca, terdapat contoh kasus yang dekat dengan keseharian kita yakni "perilaku berkendara kita di jalan raya, baik menggunakan sepeda motor maupun mobil". 


Mungkin banyak dari kita memendam kekesalan terkait dengan mobil yang tersenggol oleh motor atau jalan di depan kita yang secara tiba-tiba dipotong oleh mobil lain. Sama halnya dengan motor, mungkin kita sebagai pengendara motor ditabrak dari belakang saat berjalan pelan diantara antrian, atau diserempet oleh motor lain atau mungkin kita sering melihat banyak pengendara motor yang menerobos lampu merah di perempatan jalan.


Mengapa banyak sekali kita melihat kondisi tersebut di lingkungan sekitar kita? Jawabnya cukup mudah. Cukup kita menanyakan kepada diri sendiri, sewaktu kita mengambil SIM A/C apakah kita benar-benar membaca buku Pengetahuan Lalu Lintas? Saya cukup yakni lebih dari 80% mereka yang memiliki SIM saat ini tidak membaca atau mungkin tidak pernah melihat buku tersebut. Jadi perilaku mengemudi yang kita lihat di jalan merupakan perilaku pengemudi otodidak (belajar sendiri berdasarkan pengamatan dan pengalaman) dari masing-masing orang. Coba bayangkan, di Jakarta (2011) ada lebih dari 9,8 juta pengendara sepeda motor dan lebih dari 2,5 juta mobil pribadi dan jika diasumsikan 10% dari mereka memiliki perilaku mengemudi yang sama karena belajar dari orang lain di jalan, maka mungkin itu merupakan jawaban dari apa yang kita lihat saat ini di jalanan.   

Lalu Lintas di Jakarta (Sumber Google, blog.galihsatria.com)



Kondisi ini mungkin akan berbeda bila para pengendara yang ingin memperpanjang atau ingin membuat SIM A/C diwajibkan untuk membaca buku Peraturan Lalu Lintas. Baiknya lagi bila buku tersebut dilengkapi dengan gambar-gambar yang mengajarkan mengenai berperilaku yang aman dan tertib di jalanan. Bagaimana caranya mewajibkan membaca? Caranya mudah. Pertama, per mudah masyarakat memperoleh akses informasi tersebut dari berbagai macam media, cetak maupun digital. Kedua, buatlah sistem pre-test online yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan latihan sebelum melakukan test. Kegunaan alat test ini adalah melatihan daya ingat. Ketiga, buatlah sistem test SIM A/C yang menggunakan konsep visual (gambar-gambar) di bandingkan dengan tertulis. Ingat, informasi yang bersifat visual lebih mudah dan lama disimpan di dalam memori otak kita dibandingkan berbentuk teks. Keempat, melakukan tindakan bagi mereka yang tidak disiplin atau tidak mematuhi rambu yang telah ditetapkan.



Contoh di atas merupakan salah satu pentingnya membaca. Tidak adanya ruginya kita membaca buku dan justru memberikan banyak manfaat di kemudian hari. Mungkin bagi kebayakan orang mungkin membaca buku Pengetahuan Lalu Lintas merupakan sesuatu yang percuma, namun dibalik itu tersimpan manfaat yang begitu banyak antara lain menjaga keselamatan diri dan keluarga, keselamatan orang lain, dan harta benda. Bayangkan jika setidaknya 50% pemilik SIM membaca buku tersebut, saya yakni hidup ini akan lebih indah,  lebih damai, tenang, dan kita tidak menjadi orang yang emosional di jalanan. Semoga ...

Sepertinya saya cukupkan dahulu cerita ini dan akan saya sambung dalam cerita berikutnya. Ditunggu ya.... 

Senin, 25 Juni 2012

Membuka Rahasia Dunia Melalui Membaca (1)


Alhamdulillah, segala puji syukur saya ucapkan kepada Sang Pemilik Ilmu yang telah memberikan karunianya kepada saya sehingga blog yang berisi uneg-uneg, pemikiran, kegalauan, ide, pengalaman pribadi, dan  pandangan-pandangan pribadi terhadap bidang pekerjaan yang saya tekuni.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada para sahabat dan teman-teman tercinta yang telah mendorong saya untuk segera memiliki blog dan account twitter sendiri. Terima kasih kepada Pak Seta dan Mbak Marcy & Bung Abdel dari DFM 103,4FM, dan Pak Haris Telkomsel serta istri yang telah memotivasi diri saya untuk segera meluncurkan blog.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada rekan kerja, teman kerja, dan para klien yang telah sudi dan memberikan waktu dan kesempatan untuk melakukan bertukar pikiran, berbagi pengalaman, berbagi masalah juga, dan berbagi ilmu serta pandangan atas kondisi atau permasalahan yang terjadi di perusahaan atau seputar pengelolaan organisasi dan kehidupan.

Pikiran (Sumber Google)
Oh ya, saking pengennya mencurahkan apa yang ada di kepala sampai saya lupa untuk memperkenalkan diri. Nama saya Bambang Wijayanto dan memiliki nick name - abang_jempol (account twitter & blackberry). Saat ini saya bekerja di perusahaan swasta nasional pada bidang SDM. Saya memiliki spesialisasi dan passion pada bidang SDM (Sumber Daya Manusia) terutama pada culture dan people development. Hobi saya yang saat ini saya tekuni dengan serius adalah berbelanja, namun bukan belanja fashion lo..., saya lebih banyak belanja buku. Mall favorit untuk berbelanja buku adalah di Gramedia, Periplus, Kinokuniya, dan tentu saja Amazon.com. Mungkin dalam sebulan ada setidaknya 2 judul buku baru yang saya beli atau saya pinjam dari teman. Oops saya jadi ingat masih ada 1 buku pinjaman yang belum dikembalikan....

Semakin banyak membaca semakin terbuka rahasia dunia. Keren banget ya bahasanya ...  Namun ini benar adanya. Mungkin teman-teman pernah ingat atau mendengar "knowledge is power" (ilmu merupakan kekuatan). Apakah memang bisa? Bisa, semakin tinggi ilmu kita semakin banyak hasil pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan cepat dan hasil yang lebih baik. Dengan semakin berilmu maka semakin tinggi derajat kita dibandingkan orang lain (baca: jika ilmu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi orang banyak) dan semakin berkualitas hidup kita (baca: bahagia dan sejahtera). 

Tapi sebelum membahas lebih banyak mengenai manfaat ilmu, saya tertarik untuk menjelaskan dahulu kalimat "semakin banyak membaca semakin terbuka rahasia dunia". Rahasia dunia, apa maksudnya? Apakah hanya dari membaca saja rahasia dunia semakin terbuka? Maksud "rahasia dunia" adalah setiap manusia hidup dan memandang dunia dengan dunia-dunianya (baca: pikirannya) masing-masing. Nambahnya ilmu juga bukan karena baca saja namun bisa melalui diskusi, mendengarkan dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Wah bukannya makin ngerti jadi malah makin gelap.... Sabar dulu ya, ini saya coba terangkan di bawah ini.   

Rahasia Dunia (Sumber Google)
Yang dimaksud dengan dunianya (baca: pikirannya) adalah segala macam informasi (bisa berupa gambar, cuplikan film, ucapan seseorang, tulisan, ulasan, dan lain sebagainya) yang sadar atau tidak sadar diyakini oleh individu sebagai sesuatu yang benar dan menjadi dasar tindakan atau perilaku sehari-hari. Contoh paling gampangnya adalah coba tanyakan kepada teman Anda; Jika mereka memiliki uang 1 milyar rupiah, akan digunakan untuk apa uang tersebut? Jawabnya pasti bervariasi, ada yang fokus untuk investasi tanah, rumah, apartmen, ada juga yang untuk belanja fashion, ada juga yang untuk ibadah, untuk modal dagang, untuk jalan-jalan ke luar negeri, atau bayar hutang, dan saya yakin masih banyak jawaban unik lainnya. Nah itulah dunia-dunia mereka; berbeda-beda.          


= = = = = = = = = =

Menjadi Manusia Autopilot Cemerlang


Topik Manusia Autopilot ini merupakan tema diskusi saya dengan para sahabat-sahabat bulan Mei 2012 yang lalu pada acara Jakarta Sore di radio DFM 103,4FM. Tema ini terus terang muncul seketika saat sahabat saya menanyakan apakah ada ide untuk Jakarta Sore di bulan tersebut. Saya bilang ada dan langsung saya menawarkan 2 topik yang menurut saya sedang hot yakni manusia autopilot dan  tongkat, wortel, dan hotdog. 

Mengapa mengambil topik "Manusia Autopilot"? Terus terang ide ini muncul ketika saya mendengarkan keluhan demi keluhan dari teman-teman tentang kondisi pekerjaannya yang tidak sesuai dengan harapan. Setelah mendengarkan berbagai curhat ini, saya menenangkan diri dengan menarik napas cukup dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Bukan apa-apa, namun  karena kuping cukup panas dan otak perlu udara segaaaar untuk bisa berpikir jernih kembali.

Yang mengherankan adalah mengapa ada teman yang memiliki pengetahuan, ketrampilan yang solid, analitis, dan kritis masih saja mengeluhkan tentang kondisi kantornya yang katanya kurang memberikan apresiasi dan perhatian. Muncul segera pertanyaan di benak saya, mengapa dia mengeluh dan mengapa dia masih bertahan di perusahaannya itu? Apa yang terjadi pada dirinya merupakan reaksi atas sesuatu yang dia pikirkan sebelumnya. Hal ini yang saya sebut sebagai mekanisme autopilot.

Cockpit Pesawat  (Sumber Google)


Definisi autopilot yang saya sadur dari wikipedia adalah sistem pemandu kendaraan, umumnya pesawat terbang, untuk mencapai tujuan tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya tanpa bantuan dari manusia. Terdapat dua unsur penting dari definisi di atas yakni sistem pemandu dan tujuan tertentu. Meskipun pesawat memiliki sistem panduan yang mutakhir, sistem ini tidak dapat bekerja sebelum tujuan ditetapkan oleh pengemudi. Jika manusia autopilot diibaratkan sebagai sebuah pesawat terbang, maka dia adalah kapten pesawat, tujuan hidupnya merupakan landasan (airport) yang ingin dituju, dan prinsip hidup merupakan sistem pemandu berupa instrumen dan tombol-tombol navigasi pesawat tersebut.   

Manusia autopilot adalah manusia yang telah menetapkan prinsip dan tujuan hidup baik secara sadar maupun tidak sadar hal tersebut mengarahkan jalan hidupnya kepada apa yang dia telah tetapkan. Apakah prinsip dan tujuan hidupnya itu baik, buruk, mulia, rendah, bernilai, buram tetap akan dijalankan olehnya secara sadar maupun tidak sadar. Mengapa bisa terjadi? Ya, hal ini dapat terjadi dikarenakan manusia memiliki dan menggunakan 2 mekanisme berpikir yakni menggunakan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Perilaku manusia dipandu oleh pikiran bawah sadar. Koq bisa? Lebih jelasnya baca terus tulisan ini...


Pikiran sadar adalah pikiran yang aktif saat manusia terjaga. Pikiran sadar ini akan mengidentifikasi, menyeleksi, menganalisa semua informasi-informasi yang masuk ke dalam otak dan membandingkannya dengan informasi-informasi yang telah ada. Hasil dari proses ini adalah informasi tersebut akan direkam di dalam pikiran bawah sadar atau diabaikan (tidak direkam). Informasi yang disimpan di dalam pikiran sadar bersifat memori jangka pendek.

Sementara itu pikiran bawah sadar merupakan pikiran yang menampung segala informasi-informasi yang telah berikan "label" oleh pikiran sadar sebagai sesuatu yang benar. Informasi ini berupa gambaran-gambaran atas keteladanan dan pengalaman yang diyakni sebagai sebuah kebenaran dan menjadi bagian dari sistem pengambilan keputusan dan tingkah laku kita. Informasi yang disimpan di dalam pikiran bawah sadar bersifat memori jangka panjang dan cenderung mengendalikan hidup kita.

Contoh sederhana bahwa pikiran bawah sadar yang mengendalikan hidup kita dapat dilihat dengan memperhatikan apa yang kita lakukan setiap waktu dari pagi hingga malam selama 1 minggu berturut-turut. Apa yang kita kerjakan dari hari Senin hingga Minggu merupakan urutan-urutan aktivitas yang selalu sama, rutin, dan berulang. Ibaratnya, pikiran bawah sadar inilah yang mengkontrol perilaku dan mengarahkan kemana hidup kita akan menuju. Ini yang saya maksud sebagai Manusia Autopilot.

Yang menarik menjadi pertanyaan adalah sudahkan kita yakin bahwa kita telah memiliki prinsip dan tujuan hidup yang benar? Lalu apakah definisi "benar" menurut kita merupakan sesuatu yang memang "benar"? Saya jadi teringat sebuah ayat di dalam Kitab Suci Al Quran (Q.S Al Baqarah 216) : "... boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kami menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu..."

Kebanyakan manusia tidak sadar bahwa telah memiliki prinsip hidup dan menetapkan hidupnya ke arah yang salah. Bagaimana caranya  mengetahui bahwa arah hidup seorang manusia itu salah? Paling mudah adalah dengan melihat perilakunya. Di awal saya telah jelaskan bahwa pikiran bawah sadar ini mengkontrol tujuan dan perilaku kita. Jadi apabila kita menemukan individu yang memiliki perilaku yang negatif dan cenderung menyalahkan situasi maka bisa dikatakan bahwa dia memiliki prinsip hidup atau tujuan hidup yang salah.

Saya memiliki teman yang memiliki prinsip dan tujuan hidup yang salah. Cukup lama baginya untuk mengenali kesalahan ini hingga berumur 27 tahun. Cukup lama juga ya.... Ceritanya sebagai berikut: "Dia menceritakan penyebabnya sederhana dan terjadi saat menduduki bangku SMA. Dulu setiap hari, Senin - Jumat, dia selalu pergi ke sekolah menggunakan mikrolet (angkutan umum). Hal yang paling mudah kita temui jika di dalam mikrolet adalah tempelan stiker-stiker di kaca-kaca angkot tersebut. Tersebutlah "Diam itu Emas", sebagai  peribahasa yang tertempel di kaca tersebut. Dikarenakan dia selalu naik mikrolet setiap hari dan stiker tersebut terbaca berulang-ulang maka secara tidak langsung mempengaruhinya dan menjadi prinsip hidupnya. Namun hal itu jelas SALAH. Saat dia beranjak dewasa dan masuk ke dalam dunia kerja, dia merasa minder karena sulit untuk mengekspresikan pendapatnya. Di dalam dunia kerja dimana orang berlomba-lomba untuk mengejar karir dan prestasi, peribahasa tersebut tentulah tidaklah tepat. Yang tepat adalah  "Diam itu Perunggu dan Bicara itu Emas". "Bicara" yang saya maksudkan disini adalah mengutarakan ide, pandangan, keberanian, dan keyakinan diri. Alhamdulillah, prinsip hidup yang salah dan mengakibatkan perilaku pendiam tersebut dapat dikikis secara perlahan melalui proses mengasah keberanian bicara, presentasi, dan diskusi serta perulangan perilaku tersebut secara terus menerus. Butuh waktu 12 bulan baginya untuk terapi berani bicara di depan umum, meningkatkan kemampuan presentasi, diskusi, dan berpikir cepat.

Apa yang terjadi kepada teman saya di atas menunjukkan bagaimana secara pikiran bawah sadar mengarahkan hidup kita. Lalu bagaimana kita dapat menyadari bahwa prinsip hidup dan tujuan hidup kita ada yang salah tanpa bantuan orang lain? Gunakan perasaan Anda. Jika anda cukup sensitif, hal ini dapat dirasakan ketika mulai timbulnya friksi-friksi dengan pekerjaan kantor, atasan atau rekan kerja, atau lebih mudah jika ada rekan/sahabat yang  mengingatkan tentang perilaku kita yang menyimpang. Atau mungkin juga terjadi saat mengemudi, kita sering diklakson orang lain akibat perilaku mengemudi kita yang agresif (lebih peduli terhadap kepentingan pribadi dibandingkan keselamatan orang lain). Jika hal itu terjadi, tarik nafas dahulu, berpikir positif, dan mengendalikan emosi negatif. Tanyakan apakah pada diri sendiri ada sesuatu yang salah yang saya lakukan? Jika memang ada yang salah, segera akui dan katakan bahwa tindakan saya tersebut salah. Pikiran bawah sadar akan merekam apa yang kita ucapkan dan memberikan label baru atas perilaku kita tersebut agar tidak berulang kembali.

Hikmah cerita teman diatas dapat dijadikan pembelajaran bahwa diperlukan keterbukaan terhadap masukan atau hal-hal baru, keberanian mengkoreksi diri, dan kemauan untuk mengubah mekanisme autopilot yang salah ke mekanisme autopilot yang benar. Membaca buku, mengikuti kisah hidup orang sukses, belajar dari pengalaman orang lain, belajar ilmu pengetahuan atau ketrampilan baru dan mendengarkan serta keberanian melakukan perbaikan diri, merupakan aktivitas-aktivitas yang dapat membuka pintu pikiran dan hati kita (aktivitas pembaharuan diri).

Bila aktivitas-aktivitas pembaharuan diri ini kita lakukan secara rutin, niscaya sistem autopilot yang ada di tubuh akan selalu mengarahkan kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan cemerlang. Amin....